Pada awalnya, cinta menawarkan sesuatu yang begitu indah
dengan investasi ringan. Cinta menawarkan hal-hal bodoh yang menyenangkan. Tertawa
lepas, humor-humor garing yang memaksa untuk ditertawakan, makan siang tanpa
kesepian. Semuanya berada dalam satu paket dengan syarat sederhana; hidupmu
berkurang beberapa jam tiap harinya.
Pada puncaknya, cinta menjadi semakin egois. Cinta menuntut
banyak hal. Tapi tak lupa menepati janji awalnya. Pelukan hangat selalu
tersedia kapan pun salju turun, sepasang kaki tak lagi harus lelah berjalan
sendiri-sendiri, pipi yang memerah porinya selalu digenangi liur yang melekat
dari candaannya untuk membujuk. Semuanya diperjual belikan dengan mata uang
langka; perasaan. Semakin banyak yang kau beli, semakin banyak kehilangan dalam
diri.
Pada akhirnya, cinta bermutasi menjadi gumpalan hitam di
dalam cermin. Kelamnya menutupi bagian hati yang ingin direfleksi. Gempitanya merusak
keteraturan cahaya yang seharusnya bisa dengan mudah semesta belokkan. Pada akhirnya,
kita semua akan sendirian di dalam gelapnya.
I realize that I should have bought
you flowers and held your hand.
I should have gave you all my hours when I had the
chance. And take you to every party, Cause, all you wanted to do was dance.
Entah siapa yang memulainya, memuja cinta dengan semangat
yang menggebu. Budaknya berseru mengatas namakan kasih sayang. Bersujud pada
berhala berbentuk hati yang kurang realis desainnya. Kepada setiap umatnya—seolah
cinta hanya turun satu kali setahun—cinta menjabat tangan mereka dan
membisikkan perjanjian-perjanjian setan. Mereka lupa dengan sakitnya
kehilangan. Mereka dibuat lupa akan besarnya kesakitan yang tak bisa
tergantikan. Apa dunia sudah cukup bodoh untuk berubah menjadi merah muda? Menanggalkan
warna hijau klasiknya dan menggunakan syal rajutan tangan dari kekasih. Motif hatinya
pun tak bagus, benangnya kusut, dan warnanya memudar. Dari merah muda, menjadi
merah anak-anak.
Now my baby's
dancing. But, she's dancing with another man
Sejak dulu aku ingin menjadi cinta, mengirimkan
sugesti-sugesti bodoh yang efeknya lebih kuat dari ganja, lebih candu dari
marijuana. Harusnya cinta dikubur saja di Tartaros, berdampingan dengan mayat
Kronos yang habis membatu. Demi petir Zeus yang tak lebih kuat dari tegangan
kabel-kabel di atas tempat tidurku, aku berdoa untuk kesakitan mereka yang
bercinta. Agar mereka sadar. Cinta yang membutakan, cinta yang menyumbat
telinga, cinta yang memutus pita suara, cinta yang memecah tubuh menjadi berjuta-juta
jaringan.
No comments:
Post a Comment