Saturday 21 June 2014

waiting



untuk perempuan dengan secangkir cokelat panas,

Apa kamu sudah lelah menunggu? Kepulan uap yang sedari tadi menemanimu mulai menipis. Cokelat panas itu sudah jenuh menunggu sambutan bibir pemesannya. Apa yang kamu tunggu orang yang sama dengan kemarin? Bukankah ia tak pernah mengisyaratkan akan kedatangannya? Lantas apa yang dinanti?

Samar-samar aku mendengar dengusan napas. Tapi, telingaku tak menangkap nada-nada keluhan yang mengalun. Kamu hanya menadahkan tangan sebelah kiri untuk melihat arloji tua. Ini kali ke sembilan sejak tirai pintu masuk dibuka dan kamu mulai menunggu dengan tenang. Setenang buih-buih di dalam cangkir yang menghilang sedikit demi sedikit.

Hari ini aku tak melihat topi dengan pinggiran lebar yang biasa kamu pakai. Aku memang belum lama tinggal di negeri ini. Tapi yang aku tahu, di sini seorang wanita dikatakan berpakaian lengkap apabila memakai topi dan sarung tangan, bukan? Apa mungkin di sini seorang wanita juga bisa merasa gerah menyelimuti diri dengan segala tradisi keanggunannya? Asal itu bisa membuat iris mata kebiruanmu bersanding dengan awan senja, aku tak akan memperdulikannya.

 Apa kamu masih mau menunggu? Ketika orang yang kamu tunggu hanya menyisakan lubang-lubang di sekujur tubuh dan goresan bekas bayonet di sepanjang arterinya, apa kamu masih sanggup menunggu? Jiwaku dipaksa terbang saat kutarik lepas tangan sebelah kanannya dari balik bongkahan batu yang menghempas setelah dilemparkan setinggi puluhan kaki oleh proyektil-proyektil besar. Bahkan sampai akhir napasnya pun, aku masih menjadi sahabat yang menyusahkan.

Aku dipulangkan setelah tak sanggup lagi melihat darah. Aku kembali dari garis depan ke tempat di mana aku pertama kali bertemu dengan kalian—sepasang manusia dengan kehidupan sederhana namun sesempurna cinta. Aku pulang dengan mengunyah peluru di mulut. Yang bisa kuberikan hanya kalung dengan sepotong tembaga bertuliskan namanya.

Apa kamu sudah siap untuk menunggu lebih lama, wanita tanpa topi dan teh?


No comments:

Post a Comment