Siapa sangka tahun ini masih ada
denyut nadi di Kedai Cerita. Hampir setengah tahun berlalu namun belum ada
satupun cerita yang didongengkan seperti biasanya. Bukan lantaran sibuk atau
karena jari tangan yang membusuk. Ada yang sedang tertidur di dalam sana. Menunggu
untuk dibangunkan. Semalam, ada yang lancang mengguncang kasurnya hingga dia
terbangun. Sang Maha-Penghayal.
Tahun ke tiga Kedai Cerita dibuka. Serangkaian
metamorfosis terjadi dalam kurun waktu yang tidak singkat ini. Post pertama
dari Kedai Cerita—Catatan si Perfeksionis saat itu—semua prosesnya terjadi di
sebuah internet cafe kecil di tengah
Kota Jambi, tepat di mana blog ini terlahir pula. Suasana persalinannya pun tak
kalah menarik. Tawa-tawa lepas penonton setia Youtube, ledakan dan berondongan senapan mesin di sana-sini, napas
berat pasangan berseragam SMA lengkap di bilik sebelah, musik-musik terbaru
yang sedang diburu pembajak seolah tak mau kalah ditelan suasana. Saat itu,
semesta berhenti berputar sejenak. Ketika sebuah domain baru terdaftar di maya.
Tentang-senja.
Melewati serangkaian peristiwa order dan chaos, semua berbalik entah berapa ratus derajat dari saat itu. Sekarang,
postingan berjudul Prolog III ini diracik dalam sebuah kamar 3x3 dengan suasana
yang jauh dari bunyi-bunyian di sudut jalan alternatif Yogyakarta. Bukan dengan
personal computer sewaan perjam lagi,
sebuah notebook dengan program
keluaran terbaru dan sinyal wi-fi milik sendiri yang menjadi perkakasnya. Tidak
ada lagi acara tunggu-tungguan antara ketikan jari tangan dan huruf yang telat
keluar di layar. Semua terasa lancar. Tiga tahun yang terasa lancar.
Setelah prolog ini selesai, mungkin
akan mengalir lagi cerita-cerita ringan seperi biasa yang tersajikan hangat
setiap kali beranda Kedai Cerita terbuka. Menyisakan beberapa bulan sebelum
berganti tahun, biarkan kembali dapur imajinasi di sini mengepul. Mengeluarkan aroma
yang menggugah rasa lapar akan rangkaian kata yang sudah sekian lama tak
dibaca.
Tingg...!!! Order meja 3510! Satu
cerita cinta setengah matang! Tiga akhir yang bahagia! Satu Americano!
No comments:
Post a Comment